BATAS
KEBERTERIMAAN PRESISI BERDASARKAN HORRAT VALUE
Nilai %RPD
dimungkinkan nol karena pengulangan hanya dilakukan secara duplikat atau duplo,
namun untuk %RSD tidak mungkin nol karena minimal 3 pengulangan pengujian memiliki
variasi ketidakstabilan dari berbagai sumber yang ada. Batasan reprodusibilitas
dalam dan antar laboratorium menggunakan persamaan HORRAT, yaitu perbandingan
antara nilai %RSD perhitungan dengan nilai %RSD prediksi, yang dirumuskan:
Batas keberterimaan HORRAT, adalah 0,3 – 1,5 untuk reprodusibilitas dalam laboratorium, sedangkan reprodusibiltas antar laboratorium memiliki batas keberterimaan 0,5 – 2.
Jika hasil pengujian
simplo dan duplo untuk pengujian COD dalam air limbah berturut-turut adalah 9,9 mg/L dan 10,3 mg/L diperoleh nilai %RPD
= 4,0%, maka nilai 0,5 x %CVHorwitz adalah:
Sehubungan dengan %RPD ≤ 0,5 x %CVHorwitz atau 4,0% ≤ 5,6%, maka repitabilitas pengujian COD dalam air limbah memenuhi batas keberterimaan.
Namun
demikian, jika pengujian COD dalam air limbah dilakukan secara triplo, dengan hasil berturut-turut, 9,9 mg/L, 10,3 mg/L, dan 8,9 mg/L sehingga diperoleh %RSD = 7,4%, maka nilai %CVHorwitz
adalah:
Batas keberterimaan reprodusibilitas dalam laboratorium, dihitung sebagai berikut:
Sehubungan dengan nilai HORRAT = 0,7 berada pada rentang batas keberterimaan antara 0,3 – 1,5, maka reprodusibilitas dalam laboratorium tersebut memenuhi batas keberterimaan presisi.
Batas keberterimaan %CVHorwitz
dapat juga digunakan sebagai batasan awal
(starting point) ketika batasan
repitabilitas melalui bagan kendali (control
chart) belum ditentukan oleh laboratorium lingkungan yang melakukan pengujian parameter kualitas
lingkungan. Berdasarkan persamaan Horwitz
tersebut, dapat diketahui bahwa semakin
rendah kadar suatu analit yang diuji, maka batasan %RSD semakin besar. Begitu juga
sebaliknya, semakin rendah kadar analit yang diuji, maka semakin memiliki tingkat kesulitan
pengujian yang lebih tinggi sehingga presisi yang baik sulit dicapai. Tabel dibawah ini
merupakan batas keberterimaan presisi berdasarkan %CVHorwitz untuk
kadar tertentu.
Tabel: Batas
keberterimaan presisi berdasarkan
persamaan Horwitz
Kadar analit dalam sampel
|
Batas keberterimaan presisi
|
||
Repitabilitas
(0,5%CVHorwitz)
|
Repro.
dalam lab.
(0,67%CVHorwitz)
|
Repro.
antar lab.
(%CVHorwitz)
|
|
100%
(1/1)
|
1,0
|
1,3
|
2.0
|
10%
(1/10)
|
1,4
|
1,9
|
2,8
|
1%
(1/100)
|
2,0
|
2,7
|
4.0
|
1/1000
|
2,8
|
3,8
|
5,7
|
1/10.000
|
4,0
|
5,3
|
8,0
|
1/100.000
|
5,7
|
7,5
|
11,3
|
1/1.000.000
(1 ppm)
|
8,0
|
10,7
|
16,0
|
1/10.000.000
(0,1 ppm)
|
11,3
|
15,1
|
22,6
|
1/100.000.000
(0,01ppm)
|
16,0
|
21,3
|
32,0
|
1/1.000.000.000
(1 ppb)
|
22,6
|
30.2
|
45,3
|
maaf pa mau tanya batas keberterimaan horrat 0,3-1,5 itu dapet darimana ya pa, soalnya saya cari di apendix D guideline batasnya 0,5-1,5
ReplyDeleteBeberapa literatur mencantumkan batasan yang berbeda terhadap nilai horrat, tergantung kondisi pengulangan pengujian yang dilakukan (repeatability., reproducibility within lab., dan reproducibility between labs.). Salah satu literatur yang saya gunakan adalah "HORWITZ EQUATION AS QUALITY BENCHMARK IN ISO/IEC 17025 TESTING LABORATORY" Makasih
ReplyDeleteTerima kasih pa
Deletesama-sama, semoga bermanfaat
ReplyDeleteTerima kasih info ini sangat bermanfaat.
ReplyDeleteAamiiin....
Deletemau tanya ya pak,,kalo utk penentuan CV Horwitz antar lab kan ckup CVHorwitz = 2^(1-0,5 LogC),,
ReplyDeleteNahh,,,klo dalam Lab sendri kan utk repronya %CV Horwitz dikalikan 0,67 dan repeatnya %CV Horwitz dikalikan 0,5.
0,67 utk repro dan 0,50 utk repeat itu ddpt dr mana ya pak???...
Mba Yeny, faktor pengali 0,67 untuk repro dan 0,5 untuk repeat adalah ketentuan berdasarkan penelitian yang dilakukan Dr. Willian Horwitz yang menemukan rumus tersebut dengan mempertimbangkan kondisi saat pengulangan pengujian dilakukan. Makasih
Deletemakasih pak ilmux...
Deleteoia pak mo tanya lgi, selama ini sy klo utk menghitung repeat dan reprodusibilitas batas keberterimaannya :
Repeatibility diterima jika %RSD < 0.67RSDHorwitz
Reproducibility diterima jika %RSD < RSDHorwitz
jdi gmna ya pak ???...
Mohon bantuannya
makasih pak infox,,
Deleteoia pak,,selama ini kan sy klo utk pengerjaan repeat dan reprodusibiltas batas keberterimaan yg sy gunakan :
Repeatibility diterima jika %RSD < 0.67RSDHorwitz
Reproducibility diterima jika %RSD < RSDHorwitz
itu gmna ya pak..???
soalx berbeda dgn materi diatas...
makasih pak infox,,
ReplyDeleteoia pak sy mo brtnya lgi,,slama ini kan sy utk pengerjaan repeat dan reprodusibilitas batas keberterimaan yg sy kerjakan :
Repeatibility diterima jika %RSD < 0.67RSDHorwitz
Reproducibility diterima jika %RSD < RSDHorwitz
itu gimana pak ya???...
makasih pak infox,,
ReplyDeleteoia pak,,selama ini kan sy klo utk pengerjaan repeat dan reprodusibiltas batas keberterimaan yg sy gunakan :
Repeatibility diterima jika %RSD < 0.67RSDHorwitz
Reproducibility diterima jika %RSD < RSDHorwitz
itu gmna ya pak..???
soalx berbeda dgn materi diatas...
makasih pak infox,,
ReplyDeleteoia pak,,selama ini kan sy klo utk pengerjaan repeat dan reprodusibiltas batas keberterimaan yg sy gunakan :
Repeatibility diterima jika %RSD < 0.67RSDHorwitz
Reproducibility diterima jika %RSD < RSDHorwitz
itu gmna ya pak..???
soalx berbeda dgn materi diatas...
Berikut ini batas keberterimaannya:
DeleteReapetabilitas < 0,5 x Horwitz
Reprodusibilitas didalam lab. < 0,67 x Horwitz
Reprodusibilitas diluar lab. < 1 x Horwitz
Makasih
mkasih pak ilmunya,,
ReplyDeleteOk Makasih
DeletePak,
DeleteKalo misalnya reprodusibilitasnya diterima tapi HorRat diluar range. Keputusan mana yang diambil?
terima kasih
Horrat digunakan untuk menghindari adanya %RSD = 0%, karena itu secara statistik yang harus diikuti adalah horrat
DeleteAssalamualaikum pak anwar, kalau horrat dr rsd hasilnya kurang dr 0,3 apakah bisa diterima?
ReplyDeleteTerima kasih
Wass.wr.wb., pengulangan pengujian tersebut harus diulang hingga dapatkan nilai horrat 0,3 - 1,5
Deletepak saya masih belum paham korelasi antara cv horwitz dengan RSD. tolong penjelasannya untuk sampel <1 ppm kriteria seharusnya seperti apa terimakasih
ReplyDelete%RSD merupakan hasil pengulangan pengujian sedangkan CV Horwitz itu batasannya. Jika %RSD < 0,67 CV Horwitz atau %RSD < 10,7% maka pengulangan pengujian diterima dan begitu juga sebaliknya
DeleteAssalamu alaikum pak Anwar,
ReplyDeletePengen mastiin, untuk kolaborasi antar LAB maksudnya gimanaya pak? misalnya 3 lab, apa semua bacaan lab digabung kemudian ditentukan nilai %RSD/ HoRatnya? artinya tidak bisa diketahui lab mana yang bias/tidak presisi jika nilainya tidak bisa diterima.
Wass.wr.wb., kolaborasi antar lab, evaluasinya menggunakan ISO 13528 bukan menggabungkan ke 3 hasil lab tersebut
Delete%RSD merupakan hasil yang kita peroleh dari pengulangan pengujian (sd/rerata)x 100% namun CV Horwitz adalah batasnnya, apakah diterima atau ditolak
ReplyDeletePak izin bertanya, saya mahasiswa sedang menyusun tugas akhir, terkait uji presisi pada salah satu parameter validasi, saya menggunakan CV horwitz sebagai syarat keberterimaan, perusahaan menggunakan 2/3 CV horwitz, namun ladasan penetapannya kenapa 2/3 saya kurang mengerti, karena syarat 2/3 CV horwitz harus saya tuliskan mengacu pada standar apa, berbeda dengan akurasi yang jelas saya mengacu pada AOAC, inti pertanyaanya standar apa yang menyatakan pembolehan penggunaan CV horwitz sebagai syarat keberterimaan presisi dan kenapa 2/3 CV horwitz?
ReplyDeleteya mas, presisi berlaku sebagai berikut:
ReplyDelete1) 0,5 CV Horwitz berlaku pada repeatabilitas
2) 0,67 CV Horwitz atau 2/3 CV horwitz berlaku reprodusibilitas dalam laboratorium
3) 1 CV reprodusibilitas antar laboratorium (Uji profisiensi)
makasih