Penentuan Batas
Linearitas Metode Pengujian (Level of
Linearity, LoL) Nitrit (NO2-N)
dalam Air
dan Air Limbah Secara Spektrofotometri dengan Peralatan Portable Water Test Kit
A. Uji linearitas kurva kalibrasi
Untuk membuktikan linearitas
hubungan antara kadar analit dengan respon instrumen, maka uji yang paling
mudah adalah memvisualisasikan data kalibrasi dalam grafik dan menghubungkan
garis linear antar data yang ada. Dengan mengevaluasi secara visual garis yang
terbentuk, maka dapat dibuktikan linearitas suatu garis tersebut. Uji
linearitas secara visual lebih bersifat subyektif karena berbeda pengamat akan
memberikan kesimpulan yang berbeda terhadap suatu linearitas. Untuk menghindari
hal tersebut, maka digunakan uji linearitas secara statistika dengan
menggunakan data kalibrasi yang tersedia.
Jika data pada Tabel 1 dilakukan evaluasi
statistika dengan analysis of varian
(anova), maka akan diperoleh informasi, diantaranya; intersep, slop, koefisien
regresi linear dan significance F sebagai butik suatu garis dapat dinyatakan memenuhi
kriteria regresi linear atau regresi non-linear. Anova dapat dihitung dengan
menggunakan program excel dengan hasil sebagaimana ditampilkan dalam Tabel 2, dibawah
ini:
Jika hasil perhitungan anova memberikan nilai
koefisien regresi linear yang diungkapkan sebagai Multiple R ≥ 0,995 dan nilai p-value
yang dinyatakan sebagai Significance F ≤ 0,05, maka garis yang terbentuk merupakan garis regresi linear.
Sehubungan dengan kadar deret larutan kerja NO2-N dengan absorbansi tersebut
menghasilkan nilai Multiple R
= 1,0000 dan nilai Significance F
= 2,0E-11, maka dapat disimpulkan bahwa garis yang terbentuk merupakan
garis regresi linear.
B. Uji-F
Level of
linearity merupakan batas kadar
tertinggi analit dari suatu metode pengujian tertentu. Rentang kadar antara LoQ
dan LoL dalam kurva kalibrasi disebut rentang kerja (working range)
metode pengujian. Rentang kerja metode tersebut harus merupakan garis lurus
(linear) yang memenuhi batas keberterimaan statistika. Penetapan LoL adalah
sebagai berikut:
a) buat minimum 7 deret kadar larutan kerja tanpa
blanko dengan mempertimbangkan rentang pengujian metode yang sedang
diverifikasi;
b) buat
kurva kalibrasi berdasarkan kadar larutan kerja dengan respon instrumen yang
digunakan;
c) lakukan
10 kali pengulangan pengukuran untuk kadar rendah dan kadar tinggi pada larutan
kerja tersebut secara independen;
d) evaluasi
batas keberterimaan secara statistika.
Dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut
diatas, maka dilakukan pengukuran deret larutan kerja nitrit pada kadar rentang
kerja sesuai metode serta dilakukan pengulangan untuk kadar 0,02 mg/L (LoQ) dan
1,00 mg/L (LoL), dengan hasil sebagaimana Tabel 3, dibawah ini:
Berdasarkan
data dalam Tabel 3 tersebut, maka uji-F digunakan untuk membandingkan dua
simpangan baku sesuai persamaan (1). Dengan membandingkan kedua simpangan baku
data hasil pengulangan pengujian, maka presisi dapat diketahui hampir sama atau
beda nyata.
Jika Fhitung
≤ Ftabel dengan tingkat kepercayaan 99% (α = 0,01), maka dapat
disimpulkan bahwa kedua data hasil pengulangan pengujian memiliki presisi yang
tidak beda nyata. Nilai Ftabel diperoleh dari tabel F untuk F(α;
df1; df2) atau F(0,01; n1-1; n2-1) (Tabel 4).
Nilai Ftabel
pada tingkat kepercayaan 99% dapat diperoleh dari program excel dengan mengetik
fungsi =FINV(0,01; 9; 9), maka akan diperoleh nilai = 5,351.
0 komentar:
Post a Comment