Ringkasan SNI 6989.19:2009 atau APHA 4500-Cl B
Cara Uji Klorida
(Cl-) dengan Metode Argentometri
1)
Ruang Lingkup
Metode ini digunakan untuk penentuan klorida
(Cl-) dalam air dan air limbah pada kisaran kadar 1,5 mg Cl-/L
- 100 mg Cl-/L.
Catatan:
a) 1,5
mg Cl-/L = Limit of Quantitation (LoQ)
b) 100 mg Cl-/L = Limit
of Linearity (LoL)
c) 0,6 mg Cl-/L = estimasi Metthod Detection Limit (MDLest)
2)
Prinsip
Dalam larutan netral atau sedikit basa,
ion perak bereaksi secara kuantitatif dengan ion klorida. Titrasi diakhiri
dengan pembentukan perak kromat yang berwarna merah hasil reaksi kelebihan ion
perak dengan ion kromat
3)
Bahan kimia yang dibutuhkan
a) air bebas mineral yang memiliki daya hantar
listrik < 2 μS/cm;
b) larutan baku natrium klorida (NaCl) 0,0141 N;
c) larutan baku perak nitrat (AgNO3)
0,0141 N;
d) larutan indikator kalium kromat (K2CrO4)
5 %;
e) larutan asam sulfat (H2SO4)
1 N;
f) larutan natrium hidroksida (NaOH) 1 N;
g) suspensi aluminium hdroksida (Al(OH)3);
h) hidrogen peroksida (H2O2)
30 %.
4) Peralatan yang
dibutuhkan
a) buret
50 mL atau alat titrasi lain yang setara;
b) labu
Erlenmeyer 250 mL;
c) labu
ukur 1000,0 mL;
d) pH
meter;
e) pipet
ukur 5 mL;
f) pipet
volumetrik 10,0 mL; 25,0 mL; 50,0 mL dan 100,0 mL;
g) gelas
piala 2 L;
h) desikator;
i) oven;
dan
j) timbangan analitik dengan ketelitian 0,1 mg.
6.a) Persiapan contoh uji
a) apabila contoh uji berwarna pekat, tambahkan 3
mL suspensi Al(OH)3 setiap 100 mL contoh uji, aduk, biarkan
mengendap dan saring.
b) apabila contoh uji mengandung sulfida, sulfit
atau tiosulfat, tambahkan 1 mL H2O2 setiap 100 mL contoh
uji dan aduk selama 1 menit.
c) atur pH contoh uji pada kisaran 7 sampai
dengan 10 dengan larutan H2SO4 1 N atau larutan NaOH 1 N.
8)
Pengendalian
mutu
a)
gunakan bahan kimia pro analisis (pa);
b)
gunakan alat gelas bebas kontaminasi;
c)
gunakan alat ukur yang terkalibrasi;
d)
dikerjakan oleh analis yang kompeten;
e) lakukan
analisis dalam jangka waktu yang tidak melampaui batas waktu penyimpanan maksimum;
f) lakukan
analisis duplo untuk kontrol ketelitian dengan frekuensi 5 % sampai dengan 10 %
dari jumlah contoh uji atau 1 (satu) kali jika jumlah contoh uji kurang dari
10. Jika Perbedaan Persen Relatif (Relative Percent Difference/RPD) sama
atau lebih besar atau sama dengan 10 %, lakukan pengukuran ketiga untuk
mendapatkan RPD kurang dari 10 %;
g) lakukan spike
matrix untuk kontrol akurasi dengan frekuensi 5 % sampai dengan 10 % per
satu seri pengukuran atau satu kali apabila jumlah contoh uji kurang dari 10.
Kisaran temu balik 90 % sampai dengan 110 %.
9) Rekomendasi
a) lakukan analisis blind sample.
b) lakukan analisis CRM (Certified Reference
Material) untuk kontrol akurasi dengan kisaran persen temu balik (% R) 90 %
sampai dengan 110 % atau sesuai dengan kriteria dalam sertifikat CRM.
c) buat kartu kendali (control
chart) untuk akurasi.
0 komentar:
Post a Comment