Tuesday, 1 April 2014

Ringkasan SNI 6989.72:2009 “Cara Uji BOD5”

Ditulis Oleh : cak war | Anwar Hadi

1)    Ruang Lingkup
Cara uji digunakan untuk menentukan jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh mikroba aerobik untuk mengoksidasi bahan organik karbon dalam contoh uji air limbah, efluen atau air yang tercemar yang tidak mengandung atau yang telah dihilangkan zat-zat toksik dan zat-zat pengganggu lainnya. Pengujian dilakukan pada suhu 200C ± 10C selama 5 hari ± 6 jam.
      Catatan: limit deteksi ditentukan berdasarkan penurunan oksigen terlarut minimum, yaitu:
                 a)  unseeding and dilution       (S = 0, P < 1,0) = 2 mg/L ≈ ΔDOmin
                b)  seeding and dilution            (S > 0, P < 1,0) 1 mg/L ≈ ΔDOmin – koreksi seeding
                c)   unseeding and no dilution (S = 0, P = 1,0) 0,1 mg/L ≈ limit deteksi DO meter
                d) seeding and no dilution       (S > 0, P = 1,0) 0 mg/L

2)    Prinsip
Sejumlah contoh uji ditambahkan ke dalam larutan pengencer jenuh oksigen yang telah ditambah larutan nutrisi dan bibit mikroba, kemudian diinkubasi dalam ruang gelap pada suhu 200C ± 10C selama 5 hari. Nilai BOD dihitung berdasarkan selisih konsentrasi oksigen terlarut 0 (nol) hari dan 5 (lima) hari. Bahan kontrol standar dalam uji BOD ini, digunakan larutan glukosa-asam glutamat.

3)    Bahan kimia yang dibutuhkan
a)    air bebas mineral jenuh oksigen (minimal 7,5 mg/L);
b)   kalium dihidrogen fosfat, KH2PO4;
c)    dikalium hidrogen fosfat, K2HPO4;
d)   dinatrium hidrogen fosfat heptahidrat, Na2HPO4.7H2O;
e)    amonium klorida, NH4Cl;
f)     Natrium hidroksida, NaOH;
g)    magnesium sulfat, MgSO4.7H2O;
h)   kalsium klorida anhidrat, CaCl2;
i)      feri klorida, FeCl3.6H2O;
j)     larutan suspensi bibit mikroba;
k)    larutan glukosa-asam glutamat (GGA);
l)      asam sulfat, H2SO4;
m) natrium sulfit, Na2SO3;
n)   inhibitor nitrifikasi Allylthiourea (ATU), (C4H8N2S);
o)   asam asetat glasial (CH3COOH);
p)   kalium iodida (KI);
q)   larutan indikator amilum (kanji);

4)    Peralatan yang dibutuhkan
a)    botol DO;
b)   lemari inkubasi atau water cooler, suhu 200C ± 10C, gelap;
c)    botol dari gelas 5 L – 10 L;
d)   pipet volumetrik 1,0 mL dan 10,0 mL;
e)   labu ukur 100,0 mL; 200,0 mL dan 1000,0 mL;
f)     pH meter;
g)    DO meter yang terkalibrasi;
h)   shaker;
i)      blender;
j)     oven; dan
k)    timbangan analitik dengan ketelitian 0,1 mg.


5)    Pengawetan contoh uji
a) Penyimpanan contoh sesaat (grab samples)
Suhu penyimpanan contoh sesaat dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini.
b)  Penyimpanan contoh gabungan (composite samples)
Selama pengumpulan, penyimpanan contoh dilakukan pada suhu 40C. Batas periode pengumpulan contoh maksimal 24 jam dari waktu pengambilan contoh terakhir. Gunakan kriteria lama penyimpanan contoh gabungan, sebagaimana (Tabel 1).

6)        Tahapan prosedur


 
7)        Pengendalian mutu
a)    gunakan bahan kimia pro analisis (pa);
b)   gunakan alat gelas bebas kontaminan;
c)    gunakan alat ukur yang terkalibrasi atau terverifikasi;
d)   dikerjakan oleh analis yang kompeten;
e)   air bebas mineral jenuh oksigen minimal 7,5 mg/L;
f)  lakukan analisis blanko dengan frekuensi 5% - 10% per batch (satu seri pengukuran) atau minimal 1 kali untuk jumlah contoh uji < 20. Oksigen terlarut dalam air pengencer yang dikonsumsi mikroba selama 5 hari < 1,0 mg/L, namun disarankan < 0,2 mg/L;
g)    oksigen terlarut lima hari (DO5) > 1,0 mg/L dan selisih ΔDO = DO0 - DO5 > 2,0 mg/L;
h)   lakukan analisis duplo dengan frekuensi 5% - 10% per batch atau minimal 1 kali untuk jumlah contoh uji < 20 sebagai kontrol ketelitian analisis dan nilai %RPD yang diperoleh 30%;
i)   lakukan kontrol akurasi dengan larutan GGA dengan frekuensi 5% - 10% per batch atau minimal 1 kali untuk untuk jumlah contoh uji < 20. Nilai BOD5 larutan kontrol standar glukosa-asam glutamat berada pada kisaran 198 ± 30,5 mg/L.
 

12 komentar:

  1. pak,,mo nanya ya..
    klo untuk penentuan DO perlu dilakukan validasi kah?
    apa cukup data presisix aja??....

    ReplyDelete
  2. Pak anwar,,klo untuk validasi do sndiri gmn?..klo bod kan bisa qt gunkan GGA sbg kontrol akurasix..
    Klo utk do sndri apa ckup dta presisi aja utk ngevalidasix yaa??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Validasi DO dengan menggunakan DO yang terkalibrasi dan menghitung ketidakpastiannya. Makasih

      Delete
  3. oia pak,,klo bwt analisa BOD sharusx kan wkt analisax max 24 jam,,nah terkdang qt msih terima sample dr pelanggan yg samplingx yg lebih dr masa penyimpanan bru qt mulai analisa..berarti sudah tdk mewakili nilai BODx,,utk pelaporannya gmn??perlu qt tambahkan keterangan waktu terima smpel hingga analisanya kah pak?ato gmn ya,,hehee

    ReplyDelete
    Replies
    1. Secara prinsip, jika sampel melebihi waktu simpan (holding time) maka sampel tersebut tidak valid lagi, namun jika pelanggan "memaksa" agar dianalisis maka laporan hasil pengujian harus mencantumkan bahwa "sampel dianalisis saat diterima di laboratorium" dan abnormalitas tersebut harus direkam

      Delete
  4. Pak MAU nanya prinsip pendalian bod seperti APA pak

    ReplyDelete
  5. Pak anwar saya sedang mencari uji metode feripikasi DO.

    Bagaimana ya pak cara uji metodenya.???

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jika gunakan DO meter maka dapat dilakukan verifikasi sesuai manual alat dan kita dapatkan hasil serta estimasi ketidakpastiannya

      Delete

 
Copyright © . infolabling Anwar Hadi - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger