Friday, 7 March 2014

Lokasi dan Titik Pengambilan Sampel Air Tanah

Ditulis Oleh : cak war | Anwar Hadi

Aquifer adalah suatu lapisan di bawah permukaan tanah yang mengandung bebatuan, pasir atau kerikil dan mempunyai porositas serta permeabilitas sehingga dapat menyimpan dan mengalirkan air tanah. Sehubungan dengan hal tersebut, kecepatan alir air tanah lebih lambat dari kecepatan alir air permukaan. Rentang kecepatan alir air tanah sangat bervariasi dari beberapa millimeter sampai beberapa meter per hari. selain kecepatan alir air tanah, kemampuan prediksi arah sebaran sangat penting diketahui untuk menentukan pergerakan polutan dalam tanah.

Lokasi pengambilan sampel
Pendekatan yang sering digunakan dalam pemantauan kualitas air tanah adalah melakukan pengambilan dan menganalisis sampel air sumur pantau yang ada. Apabila di suatu daerah pemantauan tidak ditemukan sumur pantau, maka harus diusahakan pembuatan sumur pantau terlebih dahulu. Secara umum, lokasi pemantauan kualitas air tanah ditujukan pada sumur pantau di daerah sekitar pemanfaatan:
1)        penduduk yang menggunakan air tanah/sumur untuk keperluan sehari-hari termasuk untuk air minum;
2)        penimbunan atau pembuangan akhir sampah perkotaan;
3)        pertanian yang intensif menggunakan pestisida;
4)        kawasan industri atau kawasan pertambangan;
5)        wilayah pesisir dimana terjadi penyusupan air laut;
6)        tempat lain yang dianggap perlu.

Apabila salah satu sumur pantau telah terindikasi adanya pencemaran maka arah sebaran polutan harus diketahui dengan melakukan pengambilan dan analisis sampel air sumur lain di sekitarnya. Dengan mengetahui arah sebaran polutan dalam air tanah maka pengendalian pencemaran disertai dengan usaha pemulihan dapat dilakukan. Gambar 1 dibawah ini mengilustrasikan lokasi sumur pantau untuk mengetahui kualitas air tanah pada sekitar daerah pemanfaatan penimbunan atau pembuangan sampah perkotaan.
     Keterangan :
    1)    Sumur pantau A1, A2, A3, A4, A5 untuk mengetahui arah sebaran pencemar (leachate plume)
    2)    pemantauan kualitas air sumur B sebagai kontrol (background level)

Gambar 1: Lokasi sumur pantau pada sekitar daerah pemanfaatan tempat pembuangan akhir sampah perkotaan berdasaran sebaran pencemar

Titik pengambilan sampel
Jika lokasi pemantauan kualitas air tanah telah ditetapkan berdasarkan tujuannya maka sumur pantau yang digunakan harus diketahui titik ordinatnya dengan Global Positioning System (GPS) untuk memudahkan identifikasi dan pemetaan yang benar. Pengambilan sampel air sumur dibedakan sebagai berikut:
1)        untuk sumur gali, sampel diambil pada kedalaman 20 cm di bawah permukaan air dan/atau 20 cm diatas dasar sumur dengan memperhatikan jangan sampai endapan dasar sungai/sedimen tidak terambil;
2)        untuk sumur bor dengan pompa tangan atau mesin, sampel diambil dari kran atau mulut pompa tempat keluarnya air.

Bila memungkinkan, pengambilan sampel air sumur dilakukan setelah air dalam sumur dibuang sampai habis (dikuras). Hal ini dilakukan untuk menyakinkan bahwa sampel yang telah diambil berasal dari air tanah bukan air permukaan sehingga dapat menggambarkan kualitas air tanah sesungguhnya. Jika hal ini tidak mungkin dilakukan karena suatu alasan teknis atau lainnya maka pengambilan air sumur gali dilakukan pada pagi hari sedangkan untuk air sumur bor setelah air dibuang selama lebih kurang lima menit. Hal penting yang harus diperhatikan adalah menjaga jangan sampai air permukaan masuk ke dalam air sumur selama proses pengambilan sampel air tanah.

0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright © . infolabling Anwar Hadi - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger