Aquifer adalah suatu lapisan di bawah permukaan tanah yang mengandung bebatuan,
pasir atau kerikil dan mempunyai porositas serta permeabilitas sehingga dapat
menyimpan dan mengalirkan air tanah. Sehubungan dengan hal tersebut, kecepatan
alir air tanah lebih lambat dari kecepatan alir air permukaan. Rentang
kecepatan alir air tanah sangat bervariasi dari beberapa millimeter sampai
beberapa meter per hari. selain kecepatan alir air tanah, kemampuan prediksi
arah sebaran sangat penting diketahui untuk menentukan pergerakan polutan dalam
tanah.
Lokasi pengambilan sampel
Pendekatan yang sering digunakan dalam pemantauan kualitas air tanah adalah
melakukan pengambilan dan menganalisis sampel air sumur pantau yang ada.
Apabila di suatu daerah pemantauan tidak ditemukan sumur pantau, maka harus
diusahakan pembuatan sumur pantau terlebih dahulu. Secara umum, lokasi
pemantauan kualitas air tanah ditujukan pada sumur pantau di daerah sekitar
pemanfaatan:
1)
penduduk yang
menggunakan air tanah/sumur untuk keperluan sehari-hari termasuk untuk air
minum;
2)
penimbunan
atau pembuangan akhir sampah perkotaan;
3)
pertanian
yang intensif menggunakan pestisida;
4)
kawasan
industri atau kawasan pertambangan;
5)
wilayah
pesisir dimana terjadi penyusupan air laut;
6)
tempat lain
yang dianggap perlu.
Apabila salah satu sumur pantau telah terindikasi adanya pencemaran maka
arah sebaran polutan harus diketahui dengan melakukan pengambilan dan analisis
sampel air sumur lain di sekitarnya. Dengan mengetahui arah sebaran polutan
dalam air tanah maka pengendalian pencemaran disertai dengan usaha pemulihan dapat
dilakukan. Gambar 1 dibawah ini mengilustrasikan lokasi sumur pantau untuk
mengetahui kualitas air tanah pada sekitar daerah pemanfaatan penimbunan atau
pembuangan sampah perkotaan.
Keterangan
:
1) Sumur
pantau A1, A2, A3, A4, A5 untuk mengetahui arah sebaran pencemar (leachate plume)
2) pemantauan
kualitas air sumur B sebagai kontrol (background
level)
Gambar 1: Lokasi sumur pantau pada sekitar daerah pemanfaatan tempat
pembuangan akhir sampah perkotaan berdasaran sebaran pencemar
Titik pengambilan sampel
Jika lokasi pemantauan kualitas air tanah telah ditetapkan berdasarkan
tujuannya maka sumur pantau yang digunakan harus diketahui titik ordinatnya
dengan Global Positioning System
(GPS) untuk memudahkan identifikasi dan pemetaan yang benar. Pengambilan sampel
air sumur dibedakan sebagai berikut:
1)
untuk sumur
gali, sampel diambil pada kedalaman 20 cm di bawah permukaan air dan/atau 20 cm
diatas dasar sumur dengan memperhatikan jangan sampai endapan dasar
sungai/sedimen tidak terambil;
2)
untuk sumur
bor dengan pompa tangan atau mesin, sampel diambil dari kran atau mulut pompa
tempat keluarnya air.
Bila memungkinkan, pengambilan sampel air sumur dilakukan setelah air dalam
sumur dibuang sampai habis (dikuras). Hal ini dilakukan untuk menyakinkan bahwa
sampel yang telah diambil berasal dari air tanah bukan air permukaan sehingga
dapat menggambarkan kualitas air tanah sesungguhnya. Jika hal ini tidak mungkin
dilakukan karena suatu alasan teknis atau lainnya maka pengambilan air sumur
gali dilakukan pada pagi hari sedangkan untuk air sumur bor setelah air dibuang
selama lebih kurang lima menit. Hal penting yang harus diperhatikan adalah
menjaga jangan sampai air permukaan masuk ke dalam air sumur selama proses
pengambilan sampel air tanah.
0 komentar:
Post a Comment